Banyak siswa dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Nabire yang tidak hadir pada hari pertama tahun ajaran 2024 dikarenakan jarak antara rumah mereka dan sekolah yang terlalu jauh. Data menunjukkan bahwa hanya 40 persen siswa yang datang ke sekolah pada hari pertama tahun ajaran sebelumnya, yaitu tahun 2023.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 9 Nabire, Yosep Ohoiwutun, hanya 40 persen dari guru dan siswa yang hadir pada hari pertama. Beberapa guru berada di luar kota dan juga ada siswa yang masih meminta izin libur kepada sekolah.
Menurut Ohoiwutun, kebanyakan siswa dan guru berasal dari beberapa Kabupaten di sekitar seperti Intan Jaya dan Paniai. “Selain itu, banyak juga yang datang dari Distrik Yaur dan Teluk Umar. Kami memahami jika ada keterlambatan pada hari keempat, karena semuanya sudah aktif seperti biasa,” tambah Ohoiwutun.
Sekolah yang dipimpinnya memiliki total 274 siswa, dengan hampir 40% di antaranya sudah terdaftar. Terdapat juga 18 guru, termasuk 8 guru tetap dan 11 tenaga honorer.
“Hari ini ada 11 guru yang hadir, dan sebagian besar siswa di sekolah ini berasal dari luar Nabire, yaitu 50 persen dari daerah pedalaman,” jelas Ohoiwutun.
Meskipun saat ini sekolah masih sepi, Ohoiwutun yakin dan berharap agar para guru dan siswa dapat segera kembali untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran.
Oten Duwitau, seorang siswa kelas XI di sekolah tersebut, telah menghabiskan waktu liburan bersama keluarganya di kampung halamannya. Namun, dia harus kembali ke sekolahnya yang sudah aktif. “Saya telah pergi ke Sugapa untuk berkumpul dengan keluarga saya, tetapi saya harus segera kembali agar tidak terlambat untuk pelajaran,” ujar Duwitau.